Jumat, 21 Juni 2013

hukum membawa air pada perayaan malam nisfhu syaaban

Hukum Membawa Air Pada Perayaan Malam Nisfhu Sya'ban

Himmah (semangat) orang tua kita dahulu dalam menyambut malam Nishfu Sya’ban, setelah shalat Ashar

mereka sudah pada mandi pake sabun, sampo dan wangi-wangian lainnya, berpakain bersih, pake kaen

pada gempi-gempi (rapih) bangat udah kaya Lurah Bojong, pake songko ape pada mancor kaya pantat

kukusan lancipnya. Begitu berkumandang azan shalat Maghrib mereka berduyun-duyun berkumpul di

tempat-tempat ibadah sambil membawa surat Yasin dan air.

Ada yang membawa air di botol, teko, termos, kendi dan sebagainya. Air yang mereka bawa bukan

sekedar buat mereka minum saat haus karena lamanya membaca surat Yasin 3 kali balik. Orang betawi

bilang: ” kalo ente kehausan baca yasin ape 3 kali balik ente kaga bawa air, ente mau minta sama siapa?

Air tersebut juga mereka bawa pulang, untuk diminum oleh keluarga mereka dan anggota keluarga lainnya.

Air itu diyakini, setelah turut serta dalam acara Nishfuan mengandung barokah, mereka mengharap

keberkahan surat Yasin menjadi obat bagi orang sakit, ada juga orang tua kita dahulu yang menuangkan air

Nishfu Sya’ban di kolam-kolam pemandian agar air kolam tersebut tidak mengandung penyakit, anak-cucu

yang pada mandi dari air kolam itu tidak terkena penyakit gudik (gatal-gatal).

Bayangkan orang-orang dahulu, meskipun dari segi pendidikan mereka tertinggal, tetapi karena

mereka memiliki gairah menuntut ilmu, mengaji/belajar kepada para Ustadz, Kiayi dan Habaib sehingga apa

yang mereka kerjakan bukan perbuatan sesat, mereka mengerti dan memiliki semangat yang kuat untuk

mengamalkan isi kandungan al-Qur’an. Mereka yakin bahwa al-Qur’an itu menjadi obat baik penyakit zhahir

(fisik) dan batin (hati).

Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Isra ayat 82:

ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁَﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇِﻟَّﺎ ﺧَﺴَﺎﺭًﺍ .

Artinya:" Kami turunkan dari al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang

yang beriman dan al-Qur'an itu tidak menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian ."

Tidak ada keterangan baik dari al-Qur'an, Hadis dan pendapat ulama yang menyatakan haram

membawa air pada perayaan malam Nishfu Sya'ban. Ketahuilah orang yang mengharamkan hal itu adalah

orang yang ditunggangi hawa nafsu dan diselimuti oleh kebodohan. Dengan hawa nafsu ia memperkosa

sumber-sumber syariat seenaknya dan dengan kebodohan, mereka menyesatkan orang lain. Ustadz atau

Ustadzah seperti mereka ini gampang sekali mengatakan "Haram" pada sesuatu yang mereka tidak memiliki

pengetahuan di dalamnya. Belum tahu landasannya sudah berfatwa. Mereka inilah orang-orang yang telah

membunuh ilmu pengetahuan dengan kebodohan.

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻭَﻣَﻮْﻻَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺷَﺠَﺮَﺓِ ﺍﻷَﺻْﻞِ ﺍﻟﻨُّﻮﺭَﺍﻧِﻴَّﺔِ . ﻭَﻟَﻤْﻌَﺔِ ﺍﻟْﻘَﺒْﻀَﺔِ

ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺎﻧِﻴَّﺔِ . ﻭَﺃَﻓْﻀَﻞِ ﺍﻟْﺨَﻠِﻴْﻘَﺔِ ﺍْﻹِﻧْﺴَﺎﻧِﻴَّﺔِ . ﻭَﺃَﺷْﺮَﻑِ ﺍﻟﺼُّﻮْﺭَﺓِ ﺍﻟْﺠِﺴْﻤَﺎﻧِﻴَّﺔِ . ﻭَﻣَﻌْﺪِﻥِ ﺍْﻷَﺳْﺮَﺍﺭِ

ﺍﻟﺮَّﺑَّﺎﻧِﻴَّﺔِ . ﻭَﺧَﺰَﺍﺋِﻦِ ﺍﻟْﻌُﻠُﻮْﻡِ ﺍﻟْﺈِﺻْﻄِﻔَﺎﺋِﻴَّﺔِ . ﺻَﺎﺣِﺐِ ﺍﻟْﻘَﺒْﻀَﺔِ ﺍﻷَﺻْﻠِﻴَّﺔِ . ﻭَﺍﻟْﺒَﻬْﺠَﺔِ ﺍﻟﺴَّﻨِﻴَّﺔِ ﻭَﺍﻟﺮُّﺗْﺒَﺔِ

ﺍﻟْﻌَﻠِﻴَّﺔِ . ﻣَﻦِ ﺍﻧْﺪَﺭَﺟِﺖِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻴُّﻮْﻥَ ﺗَﺤْﺖَ ﻟِﻮَﺍﺋِﻪِ ﻓَﻬُﻢْ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ . ﻭَﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠِﻴْﻪِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ

ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ . ﻋَﺪَﺩَ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ﻭَﺭَﺯَﻗْﺖَ ﻭَﺃَﻣَﺖَّ ﻭَﺃَﺣْﻴَﻴْﺖَ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺗَﺒْﻌَﺚُ ﻣَﻦْ ﺃَﻓْﻨَﻴْﺖَ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤﺎً

ﻛَﺜِﻴﺮﺍً ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar