Nama : setyo
wibowo
Nomor : 26
Kelas : X
(sepuluh)
SMN 1
MOJOSONGO
BOYOLALI
1.
sifat-sifat periodik unsur
Sifat yang berubah secara beraturan menurut
kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan dalam satu periode dan dari atas ke
bawah dalam satu golongan disebut sifat periodik. Sifat periodik meliputi
jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas electron dan keelektronegatifan.
·
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit
terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk ditentukan apabila unsur
berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom secara lazim
ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara
kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah
jarak antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.
Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom
memperlihatkan bahwa jari-jari atom dalam satu golongan akan semakin besar dari
atas ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas ke bawah jumlah kulit bertambah
sehingga jari-jari atom juga bertambah.
Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke
kanan) berjumlah kulit sama tetapi jumlah proton bertambah sehingga jari-jari
atom juga berubah. Karena jumlah proton bertambah maka muatan inti juga
bertambah yang mengakibatkan gaya
tarik menarik antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin kuat.
Kekuatan gaya
tarik yang semakin meningkat menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga
untuk unsur dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke
kanan.
Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:
·
Energi Ionisasi
Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas
elektron atom netral dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat paling
lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom mempengaruhi
besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti dengan elektron pada
kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit terluar
semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron
tersebut semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin
kecil dari atas ke bawah. Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin
besar dari kiri ke kanan. Hal ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti
semakin besar yang mengakibatkan gaya
tarik antara inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan
energi yang besar pula untuk melepaskan elektron pada kulit terluar.
Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A
berada di puncak grafik yang mengindikasikan bahwa energi ionisasinya besar.
Hal sebaliknya terjadi untuk unsur golongan 1A yang berada di dasar kurva yang
menunjukkan bahwa energi ionisasinya kecil. Atom suatu unsur dapat melepaskan
elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan
elektron keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja diperlukan energi
yang lebih besar. Energi ionisasi semakin besar apabila makin banyak elektron
yang dilepaskan oleh suatu atom.
·
Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan
atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu
elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom menjadi ion negatif.
Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas elektron
berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi
dilepaskan. Ion negatif yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil.
Hal sebaliknya terjadi apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi
diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion yang terbentuk bersifat tidak
stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur maka ion yang
ter bentuk semakin stabil.
Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A
dan 8A mempunyai afinitas elektron yang berharga positif. Hal ini
mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit menerima elektron.
Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena unsur
golongan ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan
bahwa afinitas elektron, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif
dan dalam satu golongan dari atas ke bawah, semakin positif.
·
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan ada-lah skala yang dapat
menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur untuk menarik elektron menuju
kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara umum, dalam satu
periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari
atas ke bawah keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang
mengakibatkan gaya
tarik antara inti atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah. Fenomena
ini menyebabkan jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar,
afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan akibatnya kecenderungan
untuk menarik elektron semakin besar.
Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia
tidak mempunyai harga keelektronegatifan karena konfigurasi elektronnya yang
stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia sukar untuk menarik dan
melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan nilai
keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar